Nama : Ikhlas Pamuja
Kelas : 4EA22
NPM : 14213251
1.Hakikat Mata Kuliah
Etika Bisnis
Menurut Drs. O.P. Simorangkir bahwa
hakikat etika bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi
moral maupun pandangan dari sudut moral. Karena bisnis beroperasi dalam rangka
suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus,
dan pada gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau
tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur
bisnis.
2.Definisi Etika dan
Bisnis
Pengertian Etika
Etika dalam bahasa Yunani kuno
berasal dari kata “ethikos“ yang berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Menurut Rosita Noer : Etika adalah
ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk,
menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Menurut Drs. O.P. Simorangkir : Etika
atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai
yang baik.
Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam
sistematika filsafat : Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
Menurut Drs. H. Burhanudin Salam :
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai norma dan moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Pengertian Bisnis
Menurut Stainford (1979):Business is
all those activities in providing the goods and services needed or desired by
people. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang
atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh
organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan
usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha.
Brown
dan Petrello (1976):Business is an institution which produces goods and
services demanded by people. Artinya bisnis ialah suatu lembaga menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat
meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
Pengertian Etika Bisnis
Menurut
Velasques(2002), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yangbenar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
Menurut Hill dan Jones(1998),
menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara
salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpinperusahaan
ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkaitdengan
masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan Sebagian besar dari kita
sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang benar dan apa yang salah, kita
sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan yang menempatkan resiko
kehidupan yang lain.”).
Menurut Steade et al (1984 : 701),
dalam bukunya ”Business, Its Natura and Environment An Introduction” Etika
bisnis adalah standar etika yangberkaitan dengan tujuan dan cara membuat
keputusan bisnis.”.
Menurut Business & Society –
Ethics and Stakeholder Management(Caroll & Buchholtz : dalam Iman, 2006) :
Etika adalah disiplin yang berurusan dengan apa yang baik dan buruk dan dengan
tugas dan kewajiban moral. Etika juga dapat dianggap sebagai seperangkat
prinsip moral atau nilai. Moralitas adalah doktrinatau sistem perilaku moral.
moral perilaku yang didasarkan pada apa yang terkait dengan prinsip benar dan
salah dalam perilaku. Etika bisnis, oleh karena itu, terkait denganperilaku
yang baik dan buruk atau benar dan salah yang terjadi dalam konteks
bisnis.Konsep ini lebih sering diartikan benar dan salah untuk memasukkan
pertanyaan-pertanyaan lebih sulit dan halus keadilan, keadilan dan kesetaraan.
Menurut Sim(2003), dalam bukunya
Ethics and Corporate Social Responsibility – Why Giants Fall, Etika adalah
istilah filosofis yang berasal dari”etos,” kata Yunani yang berarti karakter
atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinanyang efektif dalam organisasi,
dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikanintegritas moral dan
nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.
3. Etika
moral,hukum,dan agama
Manusia sebagai makhluk sosial
membutuhkan manusia lainnya. Sebagai dasar penataan hubungan dengan manusia
lain itu diperlukan aturan yang merupakan cerminan dari sistem nilai. Aturan
dalam bentuk konkret yang bersumber pada sistem nilai disebut dengan norma
hukum. Sistem nilai menjadi dasar kesadaran masyarakat untuk mematuhi norma
hukum yang diciptakan.
Sebagai manusia yang hidup dalam
lingkungan Negara, mempunyai kewajiban mematuhi, melaksanakan apa yang telah
diatur dalam hukum Negara sebagai tata aturan dalam bernegara. Agama juga
menyarakan melaksanakan kewajiban yang telah diatur Negara dalam hidup di
masyarakat dan bernegara.
Menurut paradigma simbiotik yang
dirumuskan oleh para ahli, mengatakan bahwa dalam hal ini, agama
memerlukan negara untuk berkembang, sebalikya negara juga memerlukan agama,
karena dengan agama, negara berkembang dalam bimbingan etika dan moral -
spiritual. Karena sifatnya simbiotik, maka hukum agama masih mempunyai
peluang untuk mewarnai hukum - hukum negara, dalam masalah tertentu tidak
menutup kemungkinan hukum agama dijadikan sebagai hukum negara.
4. Klasifikasi Etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan
Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan
menjadi :
A.
Etika
Deskriptif
Etika deskriptif yaitu
etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam
mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia
sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya
di masyarakat secara turun-temurun.
B.
Etika
Normatif
Etika normatif yaitu
sikap dan perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas
yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan
dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi
masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
C.
Etika
Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan
dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari
pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan
oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang
dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
D.
Etika
Teleologi
Etika Teleologi adalah
etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan.
Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai
adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari
kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak.
Dalam etika ini dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
· Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku
saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
· Utilitarianisme
Utilitarianisme
adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait
langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
E. Etika Relatifisme
Etika
relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan
kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika
ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya etika yang sesuai dengan
adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan
demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.
5.Konsepsi etika
Terminologi
etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Artinya: “custom” atau kebiasaan yang
berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia. Etika berbeda dengan
etiket. Jika etika berkaitan dengan moral, etiket hanya bersentuhan dengan
urusan sopan santun. Belajar etiket berarti belajar bagaimana bertindak dalam
cara-cara yang sopan; sebaliknya belajar etika berarti belajar bagaimana
bertindak baik.( Fr. Yohanes Agus Setyono CM).
Kata
etiket berasal dari kata Perancis etiquette yang diturunkan dari kata Perancis
estiquette (= label tiket ; estiqu [ I ] er = melekat). Etiket didefinisikan
sebagai cara-cara yang diterima dalam suatu masyarakat atau kebiasaan
sopan-santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Etiket
yang menyangkut tata cara kenegaraan disebut protokol (protocol [ Prancis ] ;
protocollum [Latin ]). Etiket antara lain menyangkut cara berbicara,
berpakaian, makan, menonton, berjalan, melayat, menelpon dan menerima telepon,
bertamu, dan berkenalan.( Mintarsih Adimihardja)
Konsep-konsep
dasar etika antara lain adalah (Bertens, 2002): (i) ilmu yang mempelajari
tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan
hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau
kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.
Teori – teori etika :
A.Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa
suatu tindakan diangap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat manusia.
Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada memaksimalkan derajat pribadi,
tetapi memaksimalkan derajat masyarakat secara keseluruhan. Dalam
implementasinya sangat tergantung pada pengetahuan kita akan hal mana yang
dapat memberikan kebaikan terbesar. Seringkali, kita tidak mungkin benar-benar
mengetahui konsekuensi tindakan kita sehingga ada resiko bahwa perkiraan
terbaik bisa saja salah.
B. Analisis Biaya-Keuntungan (Cost-Benefit Analysis)
Pada dasarnya, tipe analisis ini
hanyalah satu penerapan utilitarianisme. Dalam analisis biaya-keuntungan, biaya
suatu proyek dinilai, demikian juga keuntungannya. Hanya proyek-proyek yang
perbandingan keuntungan terhadap biayanya paling tinggi saja yang akan
diwujudkan. Bila dilihat dari teorinya, sangatlah mudah untuk menghitung biaya
dan keuntungan, namun dalam penerapannya bukan hanya hal-hal yang bersifat
materi saja yang perlu diperhitungkan melainkan hal-hal lahir juga perlu
diperhatikan dalam mengambil keputusan.
C.Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics)
menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah
tindakan ini adalah tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics)
menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang
melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika.
Etika kewajiban dan etika hak
sebenarnya hanyalah dua sisi yang berbeda dari satu mata uang yang sama. Kedua
teori ini mencapai akhir yang sama; individu harus dihormati, dan tindakan
dianggap etis bila tindakan itu mempertahankan rasa hormat kita kepada orang
lain. Kelemahan dari teori ini adalah terlalu bersifat individu, hak dan
kewajiban bersifat individu. Dalam penerapannya sering terjadi bentrok antara
hak seseorang dengan orang lain.
D.Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas
berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam
etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung
perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu
mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih
bersifat pribadi, namum moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis.
Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya
dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral.
Dalam
memecahkan masalah, kita tidak perlu bingung untuk memilih teori mana yang
sebaiknya digunakan, sebab kita dapat menggunakan semua teori itu untuk
menganalisis suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda dan melihat hasil
apa yang diberikan masing-masing teori itu kepada kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://noviavia21.blogspot.co.id/2012/10/konsep-etika-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar