Nama : Ikhlas Pamuja
Kelas : 4EA22
NPM : 14213215
ETIKA BISNIS & TANGGUNG
JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Adalah suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan.
1. Syarat bagi tanggung
jawab moral
Kondisi-kondisi yang relevan untuk
memungkinkan kita menuntut agar seseorang bertanggung jawab atas tindakanya
yaitu :
Pertama, tanggung jawab mengandaikan
bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu. Tanggung jawab hanya bisa
dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tahu mengenai
tindakannya itu serta konsekuensi dari tindakannya. Kalau seseorang tidak
tahu mengenai baik dan buruknya secara moral, dia dengan sendirinya tidak bisa
punya tanggung jawab moral atas tindakanya.
Kedua, tanggung jawab juga mengandaikan
adanya kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung jawab hanya mungkin
relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakanya itu dilakukan secara bebas.
Ini beratrti orang tersebut melakukan tindakan itu bukan dalam keadaan dipaksan
atau terpaksa. Ia sendiri secara bebas dan suka rela melakukan tindakan itu.
Jadi, kaalu seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara
moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakanya itu.
Ketiga, tanggung jawab juga
mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan
tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.
Berdasarkan ketiga syarat di atas,
dapat disimpulkan bahwa hanya orang yang berakal budi dan punya kemauan bebas
yang bisa bertanggung jawab atas tindakannya, dan karena itu relevan untuk
menuntut pertanggung jawaban moral darinya.
2. Status perusahaan
Perusahaan dibentuk berdasarkan hukum
tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu. Itu berarti
perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya diikat berdasarkan
aturan hukum yang sah.
De George secara khusus membedakan dua macam pandangan
mengenai status perusahaan.
Pertama, melihat perusahaan sebagai
sepenuhnya ciptaan hukum, dan karena itu ada hanya berdasarkan hukum. Menurut
pandangan ini, perusahaan diciptakan oleh Negara dan tidak mungkin
ada tanpa Negara.
Kedua, pandangan yang tidak
memusatkan perhatian pada status legal perusahaan melainkan pada perusahaan
sebagai suatu usaha bebas dan produktif. Menurut pandangan ini, perusahaan
terbentuk oleh orang atau kelompok orang tertentu untuk melakukan kegiatan
tertentu dengan cara tertentu secara bebas demi
kepentingan orang atau orang-orang tadi.
Karena menurut pandangan kedua,
perusahaan bukan bentuk negara atau masyarakat, maka perusahaan menetapkan
sendiri tujuannya dan beroperasi sedemikian rupa untuk mencapai kepantingan
para pendirinya.
3. Lingkup tanggung jawab
sosial
Pertama, harus dikatakan bahwa
tanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan
pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekadar terhadap kepentingan
perusahaan belaka. Artinya, keuntungan dalam bisnis tidak mesti dicapai dengan
mengorbankan kepentingan pihak lain, termasuk kepentingan masyarakat luas.
Secara positif ini berarti perusahaan
harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga pada akhirnya
akan dapat ikut menciptakan suatu masyarakat yang baik dan sejahtera. Konsep
tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya mengacu pada kenyataan,
sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa perusahaan adalah badan hukum yang
dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia.
Dalam perkembangan etika bisnis yang
lebih mutakhir, ada empat bidang yang dianggap dan diterima termasuk dalam apa
yang disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Pertama, keterlibatan perusahaan
dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentinganm masyarakat luas.
Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial ini secara tradisional dianggap
sebagai wujud paling pokok, bahkan satu-satunya, dari apa yang disebut sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan.
Kedua, perusahaan telah diuntungkan
dengan mendapat hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat tersebut
dengan mendapatkan keuntungan- keuntungan bagi perusahaan tersebut. Demikian
pula, sampai tingkat tertentu, masyarakat telah menyediakan tenaga-tenaga
professional bagi perusahaan yang sangat berjasa mengembangkan perusahaan
tersebut.
Ketiga, dengan tanggung jawab sosial,
perusahaan memperlibatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan
kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan kepentingan masyarakat
luas.
Keempat, dengan keterlibatan sosial,
perusahaan tersebut manjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat
dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima kehadiranya dalam
masyarakat tersebut.
4. Argumen yang menentukan
keterlibatan social
• Tujuan utama Bisnis adalah
Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
• Tujuan yang terbagi-bagi
dan Harapan yang membingungkan
Adalah bahwa keterlibatan sosial
sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan
perhatian yang bermacam ragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan
mengacaukan perhatian para pemimpin perusahaan. Asumsinya, keberhasilan
perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan
oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh pemimpin perusahaan.
• Biaya Keterlibatan
Sosial
Keterlibatan sosial sebagai wujud
dari tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat,
alasanya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan sosial perusaan itu bukan
biaya yang disediakan oleh perusaahan itu,melainkan merupakan biaya yang telah
diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang
ditawarkan dalam pasar.
• Kurangnya Tenaga
Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
5. Argumen yang mendukung
perlunya keterlibatan sosial perusahaan
§ Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin
Berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan
untuk mendatangkan keuntungan, ini tidak bisa disangkal namun dalam masyarakat
yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut
berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis
modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwa mereka tidak
bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan keuntungan
sebesar-besarnya.
§ Terbatasnya Sumber Daya Alam
Didasarkan pada kenyataan bahwa bumi
kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis berupaya memanfaatkan
secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya alam yang terbatas itu demi
memenuhi kebutuhan manusia.
§ Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis berlangsung dalam suatu
lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk
jangka panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan
tanggung-jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya ke arah
yang lebih baik. Semakin baiknya lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut
memperbaiki iklim bisnis yang ada.
§ Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Keterlibatan sosial khususnya, maupun
tanggung jawab sosial perusahaan secara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu
pengimbangan kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa dewasa ini. Alasanya,
bisnis mempunyai kekuasaan sosial yang sangat besar. Bisnis mempengaruhi lingkungan,
konsumen, kondisi masyarakat bahkan kehidupan budaya dan moral masyarakat,
serta banyak bidang kehidupan lainnya.
6. Implementasi tanggung
jawab sosial perusahaan
Setelah kita melihat bahwa perusahaan
punya tanggung jawab sosial dan moral dan juga sudah meninjau lingkup tanggung
jawab sosial itu serta perlunya tanggung jawab sosial, termasuk keterlibatan
perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial, ada baiknya kita lihat juga
bagaimana tanggung jwab sosial dan moral itu terimplementasi dalam kegiatan
bisnis perusahaan. Model dan gaya kepemimpinan sangat ikut menentukan
struktur organisasi dan implementasi serta tujuan dan misi yang ingin dicapai
perusahaan :
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional,
termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya,
struktur suatu organisasi didasarkan ditentukan oleh strategi dari organisasi
atau perusahaan itu
Strategi yang diwujudkan melalui
struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi
secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan
tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial.
Sumber
http://srisulistyawati.blogspot.com/2012/10/bab-5-tanggung-jawab-sosial-perusahaan.html
http://globeoftheatre.blogspot.co.id/2014/10/softskill-bab-5-etika-bisnis-tanggung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar