Sabtu, 23 November 2013




BAB 8
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

1.    Pandangan Hidup

·     Pengertian
Pandangan Hidup adalah Konsep atau cara pandang manusia yang bersifat mendasar tentang diri dan dirinya. Pandangan hidup berarti pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah berdasarkan waktu dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, pandangan hidup bukanlah timbul seketika ataupun dalam waktu yang singkat, melain dalam waktu yang lama dan proses terus menerus sehingga hasil pemikiran tersebut dapat di uji kenyataannya, serta dapat diterima oleh akal dan diakui kebenarannya. Dan atas dasar tersebut manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang dapat disebut sebagi pandangan hidup.

·      Macam – Macam Sumber Pandangan Hidup
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Misalnya dalam agama Islam pandangan hidup seorang muslim adalah Alquran. Berarti semua orang muslim di dunia yang beragama sama yaitu Islam menggunakan Alquran sebagai pedoman hidup karena dinegara manapun Alquran itu sama tidak ada yang berbeda sedikitpun.
2. Pandangan  hidup yang  berupa ideology, yaitu hasil pemikiran para pendiri negara yang berisi cita-cita negara kedepan sesuai dengan karakteristik bangsanya. Misalnya disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara. Contoh pedoman hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila sehingga setiap orang yang menjadi warga negara Indonesia wajib menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupnya. Jika seseorang telah berganti jadi warga negara lain, misalnya WN Jerman, maka Ia harus menggunakan Ideologi liberal Jerman dalam hidupnya.
3. Pandangan berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya. Misalnya karena peristiwa tertentu yang membuat seseorang berubah haluan sesuai dengan renungannya. Contohnya karena pernah tinggal di suatu desa yang kondisinya buruk, maka seseorang mengubah pandangan hidupnya misalnya dari ingin jadi polisi menjadi kepala desa di desa tersebut untuk membangun desa kelahirannya.


2.   Cita – Cita

·     Pengertian
Cita-Cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. 

·     Cita – Cita Saya
Saat saya duduk di kelas 1 SMA, saya bercita – cita ingin menjadi seorang ahli geografi. Tapi pada saat saya duduk di kelas 2 SMA, keinginan saya berubah, ingin menjadi seorang pebisnis atau pengusaha yang sukses. Sampai saat ini saya ingin menjadi seorang pebisnis atau pengusaha yang terkenal.

3.   Kebajikan

·        Pengertian

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya  sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Berbuat kebajikan adalah berbuat baik kepada sesama manusia.

·       Contohnya
Sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendiri sehingga kita hidup dengan bersosialisasi dengan orang lain. Dari sosialisasi tersebut, kita dapat belajar mengenai berbagai karakter orang, lebih dekat dengan orang lain, dan belajar untuk tidak egois atau mementingkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi sesuai dengan Pancasila. Sehingga masyarakat menjadi lebih tentram dan sejahtera.


·        Faktor – Faktor Yang Menentukan Tingkah Laku



Ø  Faktor pembawaan  (heriditas)  yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan  hal yang diturunkan  atau dipusakai  oleh orang  tua. Tetapi  mengapa mereka  yang saudara sekandung  tidak memiliki pembawaan  yang sarna?  Hal itu disebabkan, karena  sel-sel benih  yang mengandung  faktor-faktor  penentu  (determinan)  berjumlah  sangat banyak. Pada saat  konsepsi  saling berkombinasi dengan cara bermacam-macam sehingga menghasilkan   anak  yang  bermacam-macam juga (prinsip  variasi  dalam  keturunan). Namun mereka yang  bersaudara  memperlihatkan kecondongan  kearah  rata-rata,  yaitu  sifat  rata-rata yang dimiliki oleh mereka yang saudara sekandung  (prinsip regresi filial). Pada masa konsepsi atau  pembuahan   itulah  terjadi  pembentukan  temperamen  seseorang.
Ø  Faktor  kedua  yang  menentukan tingkah laku seseorang  adalah  Iingkungan (environment).  Lingkungan   yang  membentuk  seseorang  merupakan   alam  kedua yang  terjadinya setelah  seorang  anak  lahir  (masa  pembentukan seseorang  waktu  masih  dalam  kandungan merupakan   alam  pertama  ). Lingkungan membentuk  jiwa seseorang   meliputi  lingkungan keluarga,  sekolah, dan masyarakat.  Dalarn lingkungan  keluarga orang tua maupun  anak -anak yang  lebih tua merupakan panutan seseorang,  sehingga  bila yang dianut sebagai teladan berbuat yang baik-baik,  maka si anak yang tengah membentuk  diri pribadinya  akan baikjuga. Dalam lingkungan sekolah yang  menjadi   panutan   utama adalah guru, sementara  itu ternan-ternan sekolah ikut serta memberikan andilnya. Dalam lingkungan sekolah tokoh panutan seorang  anak  sudah  memiliki  posisi  yang  lebih luas dibandingkan   dengan  dalarn  keluarga. Pembentukan pribadi  dalam sekolah terjadi  pada  masa  anak-anak atau  masa sekolah. Lingkungan  ketiga  adalah  masyarakat,  yang menjadi  panutan   bagi  seseorang  adalah  tokoh masyarakat  dengan  masa setelah anak-anak  menjadi dewasa  atau duduk  di perguruan  tinggi. Selain  tokoh-tokoh  dalarn  rumah  tangga,  sekolah  dan  masyarakat  yang merupakan   person, kepribadian seorang anak juga  memperoleh pengaruh  dari benda-benda atau peralatan  dalam lingkungaan  tersebut yang merupakan  non person. Karena itu dalam pembentukan  kepribadian pada  umumnya  anak-anak  kota  lebih trampil  dibandingkan dengan anak  pedesaan, namun dalam  hubungan  bermasyarakat  lebih-lebih  yang berjenjang  anak-anak  dari daerah  pedesaan lebih  unggul.
Ø  Faktor ketiga yang menentukan  tingkah laku seseorang  adalah pengalaman yang khas yang  pernah  diperoleh.  Baik  pengalaman  pahit yang  sifatnya  negatif,  maupun  pengalaman manis  yang sifatnya positif. Memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengarnbil tindakan. Mungkin sekali  bahwa berdasarkan hati nurani seseorang mau  menolong   orang  dalarn  kesusahan, tetapi  karena pemah  memperoleh   pengalarnan  pahit  waktu  mau  menolong seseorang sebelumnya, maka niat baiknya itu tertahan, sehingga diurungkan untuk membantu. Belajar hidup dari pengalarnan inilah  yang  merupakan  pembentukan   budaya  dalam diri seseorang.


4.   Usaha/ Perjuangan
·        Pengertian

Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah Usaha/Perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna.

·        Contohnya
Seorang ibu yang berjuang menjaga kehamilannya selama 9 bulan, dan pada saat melahirkan ia pun juga berjuang diantara hidup dan mati.


5.   Keyakinan / Kepercayaan
·        Pengertian
Keyakinan atau Kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup seseorang yang berasal dari akal ataupun kekuasaan Tuhan. Menurut pendapat Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu :

1)     Aliran Naturalisme
Hidup manusia dihubungkan dengan kekuatan ghaib yang merupakan kekutan tertinggi. Kekuatan ghaib itu berasal dari natur dan darin Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya dan secara mutlak dikuasai oleh Tuhan. Manusia sebagai makhluk tidak dapat menguasai alam ini sebab manusia itu lemah. Dan manusia hanya mampu berusaha dan berencana tetapi Tuhan yang menentukannya.
Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan jugatidakada Tuhan. Lalu bagaimana yang benar ? yang benar itu adalah keyakinan. Bagi yang percaya dengan Tuhan, Tuhan lah yang kekuasaannya tertinggi dan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan.
                        
2)   Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Dan manusia mengutamakan akalnya. Dengan akal manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk untuknya. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan berfikir atau akal kebijakan itu dapat dicapainya dengan sukses. Dengan akal tercipalah teknologi. Teknologi merupakan alat bantu untuk mencapai kebijakan yang maksimal, walau mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani. Apabila keyakinan ini dihubungkan dengan pandangan hidup seseorang maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan yang dapat diterima oleh akal.

3)   Aliran Gabungan
Dasarnya aliran ini adalah kekuatan ghaib dan akal. Kekuatan ghaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup maka akan timbul kemungkinan pandangan hidup.
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan ghaib dari Tuhan  dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang.

Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Yang terpenting kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup. Dengan memiliki langkah-langkah hidup kita akan mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Ø  Mengenal
Ø  Mengerti
Ø  Menghayati
Ø  Meyakini
Ø  Mengabdi
Ø  Mengamankan.




Sumber

 


1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar