Minggu, 29 September 2013

Tugas


Rangkuman

Manusia Dan Kebudayaan

A.   Manusia
Manusia adalah makhluk yang memegang peranan unik yang dapat dilihat dari banyak segi. Bila dilihat dari ilmu eksakta, manusia adalah sebagai kumpulan dari berbagai partikel-partikel penyusun atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Jika dilihat dari ilmu sosial, manusia adalah makhluk yang selalu ingin memperoleh keuntungan dan memperhitungkan setiap kegiatan  yang sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia juga merupakan makhluk yang tidak dapat hidup sendiri (sosiologi), manusia juga ingin selalu mempunyai kekuasaan (politik).

          Ada beberapa pandangan yang dapat dijadikan acuan yang akan menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1)    Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu.
a.    Jasad, merupakan badan kasar yang nampak dari luarnya, dapat di raba, dilihat, dan menempati ruang dan waktu.
b.    Hayat, merupakan bagian yang mengandung unsur hidup.
c.    Ruh, merupakan suatu unsur yang dberi dan dipimpin oleh Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
d.    Nafs, suatu pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2)   Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu.
a.    Id, yaitu merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling nampak. Id adalah suatu energi psikis yang menunjukan ciri alami. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur kepribadian yang lainnya pada gilirannya menjadi mediator antara insting dengan dunia luar.
b.    Ego, adalah bagian dari struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, sering disebut kepribadian “eksekutif” karena perannya menghubungkan energi Id ke dalam unsur sosial yang dapat dimengerti oleh orang banyak. Ego diatur oleh prinsip realitas, sadar akan tuntutan lingkungan, dan mengatur tingkah laku.
c.    Superego, yaitu struktur kepribadian yang paling akhir, diperkirakan muncul saat manusia berusia 5 tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan (ekternal). Jadi superego adalah kesatuan standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah aspek yang mempunyai otoritas di dalam maupun di luar lingkungan, dilihat dari pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari standar moral dan tingkah laku. Jadi superego adalah aturan yang dalam tingkatan tertentu dapat menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang dapat di atur.

Dari penjelasan di atas aspek tindakan manusia dengan menganalisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat yang dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut dikendalikan lebih oleh Id daripada superego-nya.


B.    Hakekat Manusia
a.    Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh.
Tubuh adalah suatu bagain materi yag dapat dilihat, dirasa, dan wujudnya yang konkrit tetapi tidaklah abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap, tetapi jiwa yang terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat oleh kasat mata, diraba maupun dirasa, dan sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal , jiwanya pun akan lepas dari tubuhnya dan akan kembali ke asalnya yaitu Tuhan. Jiwa adalah roh yang ada di setiap tubuh manusia yang berfungsi sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

b.    Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di setiap jiwa manusia. Dengan akal, manusia mampu menciptakan berbagai hal yang bermanfaat bagi kehidupannya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya agak rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Bila rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalkan :
1)    Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang dimaksudkan dengan pengetahuan.
2)   Perasaan estetis, yaitu perasaan yang dimaksudkan dengan keindahan.
3)   Perasaan etis, yaitu perasaan yang dimaksudkan dengan kebaikan.
4)   Perasaan diri, yaitu perasaan yang dimaksudkan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5)   Perasaan sosial, yaitu perasaan yang dimaksudkan dengan kelompok atau bermasyarakat
6)   Perasaan religius, yaitu perasaan yang dimaksudkan dengan agama atau kepercayaan

c.    Mahluk biokultural,yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk yang saling interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi, atau faal, biokimia, psikobiologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya dan sebagainya.
d.    Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan  (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis da religius. Dengan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali karya dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah.
Semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh dari rasa kekhawatiran.


C.    Kepribadian Bangsa Timur
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengalami yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Manusia sebagai mahluk sosial budaya, memiliki delapan aspek atau daerah yang seperti lapisan sosial budaya.
Nomor 7 dan 6 disebut sabagai daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lapisan tersebut memiliki pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari beberapa gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari oleh individu yang bersangkutan.
Nomor 5 disebut kesadaraan yang tidak dinyatakan. Lapisan itu terdiri dari pola pikir dan gagasan yang disadari oleh si individu yan bersangkutan, tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwa sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga lingkungannya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. Lapisan ini di dalam alam jiwa manusia memiliki pikiran-pikiran, gagasan dan perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
Nomor 3 disebut lapisan hubungan akrab, mengandung konsep tentang orang-orang, binatang atau benda yang oleh si individu diajak secara mesra dan akrab.
Nomor 2 disebut lapisan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lapisan hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap alam jiwa tentang manusia, benda, alat, pengetahuan, dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0 disebut lapisan dunia luar, terdiri dari pikiran dan anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dana anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individubersangkutan dengan sikap masa bodoh.




D.   Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa adalah sansekerta berasal dari kata budhayah yang artinya budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan dari kata colere, yang berarti mengolah tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungan”.
Menurut antropolog yaitu E.B.Tylor mendefinisikan “kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat”.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan “kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat”.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa “kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir”.
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain “berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya”.
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama, sistem nilai dan gagasan utama itu dihayati benar-benar oleh pasa pendukung kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukung. Sistem nilai dan gagasan sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.


E.    Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Melville J. Herkovits tentang unsur kebudayaan mempunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
Namun, menurut C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal, yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian.


F. Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia:
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan terpusat kepada pola piker manusia.

2. Komplek aktivitas:
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dan dapat diamati atau diobservasi.

3. Wujud sebagai benda :
Interaksi manusia yang tidak dapat dilepas dari penggunaan peralatan sebagai karya yang mencapai tujuan.


G.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.         Hakekat hidup manusia (MH)
2.         Hakekat karya manusia (MK)
3.         Hakekat waktu manusia (WM)
4.         Hakekat alam manusia (MA)
5.         Hakekat hubungan manusia (MN)